ShoutMix chat widget

Hah... Ada Ular Bisa Terbang!

Kamis, 25 November 2010 | 0 komentar


Hah, ada ular yang bisa terbang! Tenang, hanya ular yang termasuk dalam genus Chrysopelea yang bisa terbang, tak semuanya. Ular dalam genus tersebut mampu terbang—atau tepatnya melenting—dengan cara meluncur sambil meliuk dari pohon satu ke pohon lainnya hingga sejauh 79 kaki atau 24 meter. Ditemukan bahwa habitat ular golongan tersebut ada di Asia Tenggara dan Asia selatan.

Bagaimana ular itu bisa terbang? Hal itu diuraikan dalam presentasi penelitian dalam pertemuan American Physical Society Division of Fluid Dynamics kemarin, (22/11/2010).

"Ular ini tidak sedang melawan gravitasi ketika terbang, juga bukan melakukan hal-hal yang tak masuk akal. Adalah persoalan gaya yang dikerahkan oleh ular yang menjadi penyebabnya," kata Jake Socha, pemimpin proyek penelitian ini saat diwawancara Discovery.

Untuk sampai pada kesimpulan itu, Socha bersama rekannya mencoba "meluncurkan" ular jenis tersebut dari gedung berketinggian 49 kaki. Mereka merekam setiap gerakan dari ular tersebut. Kemudian, mereka mengembangkan model matematis yang mengungkapkan cara ular terbang.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diterima oleh Jurnal Bioinspiration & Biomimetics, Socha menjelaskan bahwa ular itu akan mengatur posisi tubuhnya sesaat sebelum terbang dan pada saat terbang.

Sesaat sebelum terbang, ular tersebut akan menjulurkan salah satu ujung badannya ke depan dan membentuk huruf J. Setelah itu, barulah si ular memulai melompat ke depan dan mempercepat gerakannya sehingga bisa terbang.

Ketika si ular terbang, ia akan mengerahkan gaya ke atas dari gerakannya sehingga membuatnya tak langsung jatuh. "Ular tetap terangkat ke atas walaupun ia bergerak ke bawah. Ini karena gaya yang mengarah ke atas lebih besar daripada berat badan ular," kata Socha. Ular akan terbang miring 25 derajat dari aliran udara yang tercipta oleh gerakannya. Bagian ekornya akan terus bergerak-gerak, sementara bagian lain akan membentuk lengkungan, seperti liukan ular ketika melata di atas tanah.

"Jika ular tetap pada kondisi seperti itu, ia akan terus terbang ke atas. Namun, model terbang ular tersebut ternyata hanya sementara sehingga pada akhirnya ular tetap akan jatuh ke tanah mengakhiri luncurannya," kata Socha yang merupakan ahli biologi di Virginia Tech.

Menurut Socha, model terbang ular ini bisa menjelaskan cara meluncur beberapa spesies, termasuk mamalia dan ikan. Ke depan, penciptaan kendaraan tak berawak mungkin bisa dilakukan dengan meniru cara terbang luncur ular ini.

Makhluk Misterius dari Perairan Sulawesi

| 0 komentar


Para ilmuwan baru-baru ini menemukan makhluk misterius di kedalaman perairan antara Sulawesi dan Filipina. Makhluk tersebut memiliki tubuh yang menyerupai cacing dan cumi-cumi sehingga para ilmuwan menamainya squidworm atau cacing cumi. Ukuran makhluk misterius itu lebih kurang 9,4 sentimeter.

Cacing cumi itu memiliki sepuluh tentakel yang panjang, menyeruak dari kepalanya. Selain itu, ia juga memiliki enam organ yang disebut nuchal. Organ ini memungkinkannya untuk mengecap rasa dan membaui sesuatu di dalam air.

Makhluk misteriusitu ditemukan oleh tiga ahli biologi laut yang dipimpin oleh Karen Osborn dari Scripps Institution of Oceanography in California. Mereka menemukan spesies baru ini setelah melakukan eksplorasi di Laut Sulawesi pada kedalaman 2,8 kilometer menggunakan kapal penjelajah yang dikendalikan dari jarak jauh.

"Saya sangat gembira. Hewan ini sangat menggoda sebab sangat berbeda dengan ciri-ciri hewan yang telah dideskripsikan sebelumnya. Hewan ini punya bagian kepala yang fantastis," ungkap Osborn.

Cacing cumi yang ditemukan oleh ilmuwan tersebut hidup pada kedalaman 100-200 meter di atas dasar laut. Rentang kedalaman itu diketahui merupakan wilayah yang kaya akan spesies yang belum teridentifikasi.

"Ketika saya mengeksplorasi wilayah tersebut, saya memperkirakan ada lebih dari setengah jumlah hewan yang kita lihat merupakan spesies yang belum teridentifikasi," lanjut Osborn.

Cacing cumi yang baru ditemukan itu diberi nama ilmiah Teuthidodrilus samae. Spesies tersebut dikatakan bukan merupakan predator. Mereka memakan campuran tumbuhan dan hewan mikro laut yang tenggelam di kedalaman.

Laut Sulawesi tempat spesies ini ditemukan merupakan wilayah yang terisolasi dari perairan di sekitarnya. Selain itu, kawasan tersebut termasuk dalam kawasan konservasi yang memiliki beranekaragam bentuk kehidupan dan sejarah geologi yang unik.

Cacing cumi yang ditemukan di wilayah tersebut bukan hanya merupakan spesies baru. Sifat-sifat cacing cumi tersebut sangat berbeda dari bentuk kehidupan yang lain sehingga tak hanya membutuhkan nama spesies baru, tetapi juga genus baru, tingkatan taksonomi di atas spesies. Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Biology Letters baru-baru ini.

Banjir Bandang Ancam Asia Timur

Kamis, 15 Juli 2010 | 0 komentar


Hujan deras dan angin kencang yang melanda Asia Timur, Kamis (15/7/2010), memaksa pihak berwenang mengungsikan ratusan ribu orang dari rumah mereka di Jepang, sementara China bersiaga menghadapi banjir terburuknya dalam beberapa tahun.

Di Filipina, aliran listrik di sekitar Manila secara berangsur pulih setelah Topan Conson menghantam ibu kota Filipina itu pada Selasa malam dan menewaskan 23 orang serta belasan orang lainnya hilang. Badan Risiko Badai Tropis menurunkan tingkat topan itu menjadi badai tropis, Kamis, tetapi biro cuaca Filipina mengatakan, pihaknya memperkirakan topan itu akan meningkat kekuatannya ketika berada di Laut China Selatan yang menuju China selatan dan Vietnam utara.

Conson diperkirakan akan menghantam daratan pada Jumat malam, kata laman internet Risiko Badai Tropis. Topan dan badai tropis sering menghantam Filipina, Taiwan, dan Jepang dalam pertengahan kedua setiap tahun. Topan dan badai tropis itu menghimpun kekuatan dari air yang hangat di Samudra Pasifik atau Laut China Selatan sebelum biasanya melemah di daratan.

Kantor berita Jepang, Kyodo, mengatakan, pemerintah-pemerintah lokal merekomendasikan sekitar 300.000 orang dievakuasi dari rumah mereka, sedangkan Badan Meteorologi meramalkan hujan deras akibat sistem cuaca terpisah untuk daerah barat dan timur negara itu akan turun pada Kamis malam.

China bersiap menghadapi banjir terburuk sejak tahun 1998, ketika ribuan orang tewas, sedangkan hujan terus mengguyur di hulu dan tengah Sungai Yangtze. "Kendatipun situasi di Sungai Yangtze sekarang masih belum mencapai tingkat bahaya, keadaannya sangat membahayakan," kata surat kabar China Daily yang mengutip pernyataan pejabat senior urusan banjir, Wang Jingguang.

"Jika hujan lebat menghantam daerah hulu Sungai Yangtze, ditambah dengan hujan di tengah dan hilir, banjir seperti yang terjadi tahun 1998 akan terulang," kata Wang. "Tidak ada alasan untuk optimisme karena Topan Conson yang akan memasuki wilayah itu akan menambah situasi yang buruk dalam pengendalian banjir."

Banjir di Sungai Yangtze tahun 1998 menewaskan lebih dari 4.000 orang dan lebih dari 18 juta orang diungsikan, kata surat kabar itu. Hujan yang melanda daerah luas China selatan menewaskan 400 orang tahun ini.

Badai-badai pekan lalu di Provinsi Yunnan, Sichuan, dan Hunan menewaskan setidaknya 41 orang dan menyebabkan hampir 40 orang lainnya hilang, banyak yang terkubur tanah longsor.

Presiden Hu Jintao dan Perdana Menteri Wen Jiabao memerintahkan pemerintah-pemerintah lokal agar meningkatkan usaha pertolongan dan mendesak agar penduduk yang tinggal di daerah-daerah yang berada dalam ancaman banjir dan topan direlokasikan untuk menghadapi bencana alam itu.

AIR DERAS KELUAR DARI MAKAM

Minggu, 04 Juli 2010 | 0 komentar


Masyarakat di sekitar Cikini, Menteng, Jakarta Pusat dihebohkan dengan keluarnya semburan air bersih yang berasal dari makam Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi atau yang terkenal disebut ‘Mbah Ali Kwitang’ dan istrinya Syarifah. Dengan membawa botol ratusan warga menyerbu lokasi tersebut untuk memperoleh air yang diyakini dapat membawa berkah ini.

Menurut Misnawati, salah saeorang warga, makam yang terletak di jalan Inspeksi Kali Ciliwung ini, memang bagi sebagian warga diyakini keramat. Dan air yang menyembur akan mampu menyembuhkan segala macam penyakit. Ditambahkan Misnawati, menyemburnya air bersih ini terjadi setelah adanya rencana pemindahan terhadap makam lantaran di lokasi ini akan dibangun sebuah apartemen. “Dulu memang waktu lahan ini masih banyak rumash warga makan juga mengeluarkan air tapi tidak sebanyak sekarang ini,” ujar Misnawati, Jumat.

Dari pantauan Pos Kota di lokasi makam, hingga Jumat sore, ratusan warga sekitar lokasi masih terus berdatangan untuk mengambil air ini. Dengan membawa beberapa botol, pengunjung yang terdiri anak kecil, hingga orang dewasa berebut untuk mendapatkan air. Bahakn tidak jarang dari mereka yang menyiramkan seluruh badannya di tempat ini.

Dalam kesempatan yang sama, Habib Muhammad Amin bin Sholeh, ahli waris makam, menceritakan kucuran air yang semakin deras terjadi pada Senin (28/6). Dan hari demi volume air yang menyembur semakin deras. Lantaran dikhawatirakan akan menggenangi makam, makan air tanah ini di sedot keluar dengan menggunakan pompa.

Ditambahkan Muhammad, kejadian ini merupakan fenomena alam semata. “Saya tidak mau membenarkan atau menyalahkan animo masyarakat ini. Karena akan berdampak pada sikap syirik,” ujarnya yang mengaku keturunan keenam dari Habib Ali Kwitang alias Mbah Ali Kwitang, Dijelaskan Muhammad, Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi yang wafat pada 1881 ini merupakan ayah Habib Ali Kwitang, yang dipercaya sebagian masyarakat sebagai tokoh penyebar ajaran Islam di tanah Betawi.

Sementara itu, menindaklanjuti kejadian ini, Maurits Napitupulu, Dirut PAM Jaya, menyatakan akan melakukan pengecekan terhadap semburan air ini. Hal ini dikarenakan dikhawatirkan semburan air ini berasal dari pipa air bersih yang mengalir akibat kebocoran. “Saya akan mengirim tim untuk mengecek apakah di lokasi itu terdapat sambungan pipa PAM di sekitar makam,” ujar Maurits.

Secara terpisah, pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, menyatakan bahwa air yang keluar dari makam dinilai najis. Alasannya air tanah makam itu banyak terdapat kotoran yang mungkin berasal dari jenazah. “Kebersihan air itu harus segera diteliti,” kata Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat, Mohammad Anwar Ibrahim.

71 PENYU HIJAU,SIAP SANTAP ???

Sabtu, 22 Mei 2010 | 0 komentar


Polda Bali kini tengah melakukan penyelidikan terhadap orang yang telah memasok puluhan ekor penyu hijau (Chelonia mydas) ke pulau yang menjadi pusat kunjungan wisatawan mancanegara tersebut.

"Kami sedang menyelidiki pihak yang terlibat dalam upaya pemasokan atau pengiriman peluhan binatang yang dilindungi undang-undang itu ke Bali," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Gde Sugianyar, di Denpasar, Kamis 20 Mei.

Kabid Humas menyatakan hal tersebut setelah pihaknya pada Rabu 19 Mei lalu menyita sebanyak 71 ekor penyu hijau pada sebuah tempat penampungan di daerah Pamogan, Denpasar.

Direktur Reserse Kriminal Polda Bali Kombes Pol Andi Taqdir Rahmantiro menjelaskan, satwa dilindungi sebanyak itu disita dari tempat penampungan di sebuah gudang milik Jero Mangku Budha.

Ia menyebutkan, satwa yang sudah tergolong langka itu disita sebelum berhasil dijual ke sejumlah warung yang menyediakan makanan khas Bali, yakni 'lawar'.

Dari hasil pemeriksaan petugas, terungkap bahwa 71 ekor penyu tersebut didatangkan dari perairan Sulawesi pada 17 Mei 2010.

Sehubungan dengan itu, lanjut dia, pihaknya akan melakukan kerja sama dengan jajaran Polda di Sulawesi untuk dapat memburu orang yang telah bertindak baik selaku pengirim maupun penangkap binatang yang dilindungi tersebut.

Kepada polisi, tersangka penampung penyu mengaku bahwa satwa-satwa itu akan digunakan untuk keperluan upacara keagamaan.

Namun demikian, polisi tidak langsung percaya dengan pengakuan tersebut dan justru diduga kuat akan dijual ke warung-warung, apalagi pelaku diketahui memiliki rumah makan yang juga menjual lawar.

Menurut pengakuan pelaku, penyu-penyu yang berusia puluhan tahun itu dibeli dengan harga mencapai Rp35 juta. Rencananya pemilik akan menjual kembali dengan harga Rp700 ribu per ekornya.

Atas perbuatannya itu, kata Sugianyar, tersangka Mangku Budha dapat dijerat UU Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Keanekaragaman Hayati, yang ancaman hukumannya maksimal lima tahun penjara dan denda Rp100 juta.

HARTA KARUN DIJUAL ???

Senin, 17 Mei 2010 | 0 komentar


Pengamat budaya Joe Marbun meragukan lelang sekitar 271.381 buah barang dari kapal karam di Cirebon untuk kepentingan negara. Karena kalau kepentingan negara, tentu barang-barang itu tidak dilelang melainkan dilestarikan di dalam negeri.

"Barang-barang ini kan diambil dari dasar laut pakai jasa perusahaan. Tentu perusahaan ini harus balik modal dong," kata dia saat dihubungi VIVAnews, Senin 3 Mei 2010.

Pemerintah akan melelang 271.381 keping benda berharga muatan kapal tenggelam yang diangkat dari perairan Cirebon, pada 5 Mei 2010. Pelelangan dilakukan melalui Kantor Piutang Kekayaan Negara dan Lelang Jakarta III dan terbuka untuk pasar internasional.

Barang ini terdiri dari ribuan potong batu permata, rubi, emas, dan keramik Kerajaan Tiongkok, serta perkakas gelas Kerajaan Persia. Hasil lelang menurut rencana akan dibagi rata antara pemerintah dan perusahaan yang melakukan eksplorasi.

Pengangkatan benda berharga muatan kapal tenggelam di Cirebon yang berlangsung sejak Februari 2004 hingga Oktober 2005 itu dilakukan oleh PT Paradigma Putra Sejahtera bekerja sama dengan Cosmix Underwater Research Ltd dengan izin Pemerintah Indonesia.

Dia sangat berharap agar pemerintah memikirkan ulang rencana lelang tersebut karena menurutnya, barang-barang itu adalah kekayaan budaya yang bisa mengembangkan ilmu pengetahuan.

"Lagipula apakah balai lelang kita sudah siap? Saya dapat informasi lelang ini disusupi mafia barang antik kelas internasional. Barang ini akan dibeli murah dari Indonesia kemudian dijual mahal di balai lelang internasional," kata dia. Indikasinya, kata dia, pembeli sudah ditentukan, demikian pula dengan harga.

Selain itu, dia menyayangkan barang yang tetap tinggal di Indonesia sangat kecil. "Sekitar 900 buah. Sisanya semua dilelang. Seharusnya minimal sepersepuluh dari 270 ribu itu tinggal di Indonesia," kata dia.

KAPAL NABI NUH DITEMUKAN ???

| 0 komentar


Kapal Nabi Nuh dikabarkan ditemukan di Gunung Ararat Turki. Kapal ini ditemukan dalam keadaan utuh. Namun banyak ahli yang meragukan kapal tersebut.
Penemuan ini sudah dibicarakan di dunia maya sejak beberapa waktu lalu. Di internet disebut bantera Nabi Nuh telah ditemukan di Gunung Ararat, Turki.
Kelompok evangelis, sang penemu, yakin bahwa bangkai kapal yang ditemukan di sisi gunung itu merupakan bagian dari kapal yang disebutkan dalam Al Quran.Kapal itu dikatakan yang menampung keluarga Nabi Nuh serta berbagai hewan selama kejadian banjir besar pada 4800 tahun lalu.
Namun peneliti yang telah menghabiskan beberapa dekade untuk mempelajari daerah tersebut, membantah penemuan kapal Nabi Nuh itu.
"Anda harus mengeluarkannya dari konteks kitab suci," ujar Paul Zimansky, arkeolog dan ahli sejarah di Srony Book University yang mengambil spesialisasi sekitar wilayah Timur, khususnya wilayah sekitar Ararat, dikenal dengan nama Urartu.
Arkeolog lain, Peter Ian Kuniholm yang fokus dengan Turki selama beberapa dekade bahkan mengatakannya secara lebih langsung laporan penemuan ini adalah "tipuan".
Zimansky menekankan berdasarkan Kitab Suci, Gunung Urartu (atau Ararat) sebagai tempat mendarat dari kapal tersebut, namun tidak disebutkan secara spesifik.
Selama beberapa tahun, Gunung Ararat dengan tinggi 16.946 kaki serta memiliki formasi bebatuan Durupinar yang berbentuk mirip kapal telah menjadi tempat favorit bagi para pencari kapal Nuh ini.
Pihak lain mencari bukti kapal itu di wilayah kejadian banjir yaitu Laut Hitam, Turki, atau Iran.
Laporan dari kemunculan bahtera Nabi Nuh ini setidaknya hadir setiap 2 tahun, serta tidak selalu berada di tempat yang sama.
Laporan terakhir yang diumumkan kemarin menyangkut lanjutan ekspedisi di tahun 2007 dan menemukan struktur "interior gua kayu yang tidak biasa" di kaki lereng Ararat di ketinggian 14.700 kaki.
Penelitian ini dilakukan oleh Noah's Ark Ministries International yang berbasis di Hongkong.
Pemimpin peneliti China-Turki ini mengatakan jenis kayu yang mereka temukan dari struktur di Ararat itu berdasarkan perhitungan karbon diperkirakan berumur 4.800 tahun.

Hujan Meteor Terekam

Minggu, 25 April 2010 | 0 komentar


Hujan meteor Lyrids yang puncaknya diperkirakan pada Kamis (22/4/201) dini hari dini hari hingga malam ternyata terekam kamera meteor milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).

"Hujan meteor terdeteksi pada Kamis pukul 03.49 hingga 05.10 dari Stasiun Pengamat Dirgantara Sumedang. Ada empat yang tampak seperti goresan cahaya teridentifikasi," kata pakar astronomi Lapan, Prof Dr Thomas Djamaluddin, melalui telepon dari Jakarta, Kamis.

Menurut dia, hujan meteor merupakan debu sisa komet di antariksa yang berpapasan dengan bumi dan memasuki atmosfer, bergesekan, sehingga terbakar dan terlihat seperti goresan cahaya pada malam hari.

"Saat orbit komet berpotongan dengan orbit bumi dan di orbit komet tersebut terdapat sisa-sisa serpihan komet, kita akan dapat melihatnya sebagai hujan meteor," katanya. Papasan bumi dengan serpihan yang ditinggalkan oleh komet Thatcer (C/1861 G1) yang mengorbit Matahari selama 415 tahun dikenal dengan nama hujan meteor Lyrid.

Ia menjelaskan, tidak seperti meteor yang berbentuk batuan, hujan meteor tidak berbahaya karena sangat halus dan umumnya habis terbakar di atmosfer dan hanya terlihat dalam hitungan 1-2 detik lalu menghilang. Hujan meteor, lanjut dia, lebih sering menjatuhi bumi dibandingkan dengan meteor yang bisa beberapa kali terjadi dalam setahun.

Hujan meteor Lyrid kali ini terjadi sejak 16 April dan diperkirakan baru selesai pada 26 April, tetapi kerapatannya tak sama. "Pada 16-20 April hanya terlihat 1-2 debu meteor dalam setiap jam. Namun, ketika bumi masuk ke inti jalur debu meteor pada sekitar 22 April, yakni rentang Kamis dan Jumat, ada belasan debu per jam," katanya.

"Pengamatan puncak hujan meteor juga akan diadakan di Kantor Lapan Bandung, Jumat malam," katanya. Hujan meteor Lyrid ada di langit sebelah timur laut di rasi Lyra di atas bintang terang bernama Vega. Selain Lyrid, juga ada hujan meteor bernama Leonit, Perseid, Draconid atau Iorionid, dan lain-lain.

BENTROKAN BERDARAH PRIOK

Sabtu, 17 April 2010 | 0 komentar


Bentrokan di areal makam Mbah Priok terjadi karena 2.000-an Satpol PP tidak bisa menahan diri dari serangan warga. Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi Pemprov DKI, Cucu Ahmad Kurnia dalam konferensi pers di Gedung Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (14/4/2010).

Saat konferensi pers, Cucu Ahmad mengungkapkan kronologi bentrok berdarah di Pemakaman Mbah Priok, yaitu:

Pukul 05.30 WIB
Satpol PP menggelar apel siaga di halaman Walikota Jakarta Utara. Apel dipimpin langsung oleh Wakil Walikota Jakut, Atma Sinjaya.

Pukul 06.00- 08.00 WIB
Petugas bergerak menggunakan puluhan truk dan dua kendaraan berat berjenis eksavator. Ketika baru saja tiba di lokasi, 400 orang pengikut Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman Al Idrus dan Habib Abdullah Sting, pengelola makam, langsung menyerang petugas.

Warga menyerang mulai dari bom molotov, petasan, sejata tajam, kayu dan batu. Ketika penyerangan itu, banyak petugas Satpol PP yang menjadi korban. Ada yang tangannya yang nyaris putus, ada yang perutnya robek sehingga usus berhamburan, dan lain sebagainya.

Akibat kejadian itu, petugas Satpol PP terpancing, dan akibatnya terjadi bentrokan antara petugas Satpol dan warga.

Satpol PP yang dikerahkan secara keseluruhan ada 2.000 orang, petugas dapat bantuan dari polisi sebanyak 640 anggota. Petugas Satpol PP merobohkan tembok sebelah kanan gapura makam Mbah Priok. Ratusan petugas satpol PP kemudian mulai masuk ke area makam sampai halaman masjid.

Satu orang remaja laki-laki meninggal dunia dalam tawuran antara petugas Satpol PP saat terjadi bentrokan dalam eksekusi pendopo yang berada di makam Habib Hasan bin Mumammad Al Hadad atau Mbah Priok.

Belum diketahui secara pasti indentitas korban tewas. Berdasarkan pantauan, Rabu 14 April 2010, remaja yang meninggal dunia itu diseret dari dalam areal makam dan diletakan dalam keadaan tewas di depan pendopo.

Sementara satu lelaki dewasa, yang mengenakan baju putih juga mengalami luka serius akibat terkena pukulan. Kedua korban sudah dilarikan ke Rumah Sakit Daerah Koja, Jakarta Utara.

Akibat bentrokan ini, sedikitnya 31 Satpol PP mengalami luka dan lima diantaranya mengalami luka serius dan harus menjalani operasi. Para korban umumnya mengalami luka akibat lemparan batu. Namun, ada juga korban yang terluka karena diduga akibat terkena senjata tajam.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto memastikan bangunan pendopo seluas 300 meter yang ada di samping makam Mbah Priok atau Habib Hasan Bin Muhammad Al Haddad, Koja, Jakarta Utara, tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Padahal menurut Al Khatat, makam tersebut punya nilai sejarah yang mengajarkan kepada umat Islam mengenai metode penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh Mbah Priok. Jadi, apapun alasannya, penggusuran makam Mbah Priok tak dapat dibenarkan.

“Janganlah demi kepentingan bisnis para kapitalis, pemerintah memberangus sejarah umat Islam,” tegas Al Khattat.

Al Khattat mengaku dapat memahami kemarahan warga dan santri di sekitar makam Mbah Surip dalam menghadapi ratusan aparat yang brutal.

Sebab, mereka menganggap makam itu sebagai warisan budaya yang memiliki nilai sejarah. Mereka juga menganggap Mbah Priok sebagai wali. Karenanya, ia menyesalkan tindakan Pemda DKI Jakarta menggusur makam Mbah Priok.

KIAMAT BUKAN 2012 TAPI 2013

Selasa, 09 Maret 2010 | 0 komentar


LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) memperkirakan puncak siklus badai matahari bukan terjadi pada 2012. Peristiwa yang kerap dihubungkan dengan 'hari kiamat' itu bakal terjadi pada Oktober 2013.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Aplikasi Geomagnet dan Magnet Antarika Lapan Clara Yono Yantini pada sosialisasi mengenai Fenomena Cuaca Antariksa 2012 hingga 2015 di Kampus Universitas Udayana, Jl Sudirman, Denpasar, Selasa (9/3/2010). Sosialisasi ini dihadiri puluhan ilmuwan dari Asia Tenggara, Jepang dan Rusia.

Perkiraan ini berbeda dengan isu kiamat 2012 yang diramalkan Suku Maya. Masyarakat pun banyak menghubungjan antara badai matahari tersebut dengan isu kiamat 2012.

"Siklus matahari terjadi pada rentang waktu 2010-2015. Puncak siklusnya, menurut perkiraan Lapan, terjadi pada bulan Oktober 2013. Penelitian oleh negara lain juga memperkirakan terjadi pada pertengahan 2013," kata Clara yang juga sebagai Peneliti Bidang Matahari dan Antariksa Lapan.

Lapan menjelaskan badai matahari akan mundur pada 2013 karena hingga saat ini belum menemukan tanda-tanda adanya aktivitas matahari yang ekstrim sebagai puncak siklus.

Siklus matahari terjadi rata-rata sekitar 11 tahun. Siklus ini menunjukkan adanya masa awal, puncak dan akhir siklus. Saat ini, matahari sedang mengalami siklus ke-24. Saat, puncak aktivitas matahari terjadi ledakan besar di matahari.

"Ini tentu mempengaruhi kondisi cuaca antarika, termasuk menyebabkan gangguan di Bumi," kata Clara.

Efek akibat aktivitas puncak matahari ini menyebabkan terjadinya perubahan iklim. Suhu bumi akan meningkat dan iklim berubah. Partikel-partikel matahari yang menembus lapisan atmosfer bumi akan mempengaruhi cuaca dan iklim bumi. Dampak yang paling ekstrim menyebabkan kemarau panjang. "Ini yang masih dikaji para peneliti," ujar Clara.

Demo 100 hari pemerintahan SBY

Jumat, 29 Januari 2010 | 0 komentar


Menjelang 100 hari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, unjuk rasa digelar di berbagai daerah, Rabu (27/1). Seperti yang dilakukan para mahasiswa yang tergabung dalam Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus. Mereka berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumatra Utara.

Massa mempertanyakan kinerja Panitia Khusus Hak Angket Bank Century bentukan DPR yang seperti dagelan politik. Mereka menilai pansus hanya mencari kesibukan di tengah penderitaan rakyat. Selain kasus Century, para mahasiswa juga menuding sejumlah kegagalan SBY terkait kasus kerakyatan yang belum mampu dituntaskan khususnya masalah pendidikan, kemiskinan, dan kesehatan.

Demo juga terjadi di depan Gedung DPRD Kota Sukabumi, Jawa Barat. Dari penilaian mereka, 15 program unggulan 100 hari pemerintahan Presiden SBY-Boediono telah gagal. Antara lain pemberantasan mafia hukum, pembangunan infrastruktur, reformasi kesehatan, dan ketahanan pangan. Lebih parah lagi Wapres Boediono dianggap terkait kasus Century.

Mahasiswa di Lampung juga tak ketinggalan menggelar aksi terutama untuk mengkritisi kasus Bank Century. Dengan menamakan diri Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Islam Kampus, massa berdemo di Bundaran Tugu Adipura Bandar Lampung. Para pendemo menilai Pansus Century tak lebih dari dagelan karena hasil kerja belum membuahkan hasil maksimal.
 
© Copyright 2010-2011 YUDHA SPENSADO All Rights Reserved.
Design by Yuda Spensado | SMPN 1 Dolopo | Powered by Blogger.com.